Monday, February 29, 2016

TEMANKU BANGLADESH, SO?

TEMANKU BANGLADESH, SO?

Hari minggu biasa untuk saya dan teman-teman kadang hangout bareng. Itupun harus diatur waktunya karena biarpun kami tenaga kerja di Singapura, pasti hari minggu punya kegiatan masing-masing. Bahkan temu janji harus diatur jauh-jauh hari agar tidak mengecewakan. Apalagi membatalkan janji last minute, aduhh rasanya pengin makan itu orang deh!

Yup, saya ingin bicara tentang Human Writer? Apa sih itu? Yah, kumpulan penulis tentang puisi di Singapura yang diakan di Artisty Café, 17 Jalan Pinang. Wah, seru, bukan hanya dari tenaga kerja Indonesia saja tapi bisa dibilang universal, Singaporean, Bangladesh, Philipine, India, and other races.

Saya tahu tentang Human Writer juga mendadak—setelah dapat e-mail dari salah satu penyelenggara sister Rakhsa, about that event, she invite to perform, ohh sound good. And, I make schedule early with the dance grup to practice, so I can atur waktunya. Dalam acara itu juga, banyak bertemu teman-teman lama yang pernah berpartisipasi dalam Singapore writer festival dan teman di volunteer organisasi dulu, was great. Betapa Singapore writer festival banyak membawa pengalaman about human right; talkshow in the mediacorp radio.

Nah, sebelum acara dimulai pada pukul 6pm lebih, saya berkesempatan chit-chat dengan teman satu PDSM, hahhh, gak nyangka bisa kumpul bareng. Ditambah dengan teman dari Philipine, Bangladesh juga. Dimana saya juga mengenalnya. Point di sini adalah, kenapa saya menuliskan judul TEMANKU BANGLADESH, SO? Adalah;
1. Umumnya teman Bangladesh adalah lelaki, yup, benar sekali. Sedangkan saya orang yang tertutup untuk berteman dengan lelaki, terlebih dahulu. Tapi sebagai hak manusia untuk bersimbiosis dalam berteman di bumi ciptaan Tuhan, so kita harus pilih-pilih teman yang baik juga toh, jangan salah pilih teman, apalagi teman lelaki.
2. Seperti kita ketahui banyak sisi negatif bila mendengar soal BL itu, yang begini dan begitu dengan TKW di Singapura atau Negara lainnya.
3. Teman BL itu ada yang berkarya loh, maka harus kita ketahui dan sebarkan nilai positifnya. Secara mereka juga manusia sama seperti kita. Jangan pandang buruknya saja.

Yah, minggu itu saya dan teman-teman plus teman BL itu bercerita soal kepenulisan, tentunya. Tukar pandangan dan tulisan, tentang puisi dan more. Bukan sangat disayangkan sih, baru kenal orang BL yang positif dalam menulis di saat saya habis kontrak dan pulang for good ke Indonesia. Saya petik beberapa highlight obrolan yang bikin saya dan teman-teman tertawa. Yah, karena biasanya di antara kami yang paling suka jahil itu si Wi- dan saya biasa jadi backup kalau ada apa-apa.
BL: “Ops, sorry tadi kakinya siapa nggak sengaja kena kakiku?”
Saya: “Me, ohhh, I tell my husband you play trick on me, kamu tending kakiku di bawah meja.”
BL: “Walaohhh haa, aku kan bilang tadi nggak sengaja,kenapa harus bilang sama suami kamu?”
Lucunya, dia sampai menutup mata, saya yang humoris juga sampai tertawa diikuti teman-teman lainnya.
Nah, apalagi si teman BL satunya.
BL: “Aku kadang nggak maksud Inggris …”
Saya: “See lah, aku saja kadang gak paham bicara sama kamu face to face apalagi kalau lewat telepon. Baiknya kamu tulis di email, nanti aku baca.”
BL: “Yah, seperti lebih baik.”

Pokoknya kalau udah bicara keseruan tentang menulis, beban di kepala itu hilang, yang ada hanya canda dan tawa riang, c’mon tidak semua BL itu seperti lelaki yang di Paya Lebar, suka usrek-usrek di bawah jembatan atau pohon, ngumbar maksiat di umum, mereka ada yang baik kok. Pilihlah teman yang bisa memotivasi kamu untuk lebih baik, berkarya ke depan daripada teman yang mengarah ke-mudharatan. Kita di Negara orang jadi harus pandai-pandai membawa diri.
“Sister, when I go back, my heart really pain you know.”
“Ahh yah, aku bukan cewekmu kenapa harus sakit hati?”
“But, you are good, If buy ticket around how much if next time I invite you here.”
Jeder, inilah dia, kalau orang udah nge-fans. Jiaaaaaaa, semangat. Pasti ada orang yang lebih more creative dalam membangun PDSM lebih maju. Don’t give up, I always support you from behind. Don’t stop write. Jangan berhenti menulis; apa pun hobby kamu, lanjutkan! Menulis—Menari—Merias—Memfoto—Menyanyi-Fesyen, and more. Belive.

Thank you so much for the gold time we share together.





Friday, February 26, 2016

LOMBA RISENSI BUKU SANG PEMILIK RAHIM

LOMBA RISENSI BUKU SANG PEMILIK RAHIM;
PERHATIKAN KETENTUANNYA: 
1. Tulis risensi buku Sang Pemilik Rahim dicatatan FB kamu.
2. Lalu share catatan kamu ke halaman FP: 2A Dream Publishing. 
3. Jangan lupa sertakan foto kamu dengan bukunya. 
4. Paling lambat tgl 10 Maret 2016 pukul 10 pagi.
Peghargaan:
Juara 1: Rp 130.000,- (PULSA 50RB)
Juara 2: Rp 100.000,- (PULSA 25RB)
Juara 3: Rp 80.000,- (PULSA 20RB)
Penghargaan lain: Like/Suka terbanyak akan mendapatkan paket buku dari 2A Dream Publishing.